Nami yang tomboi itu sekarang sudah jadi tukang kayu magang. Kalau dipikir-pikir lagi, aku selalu punya jiwa kompetitif yang kuat dan selalu kalah dalam pertarungan. Waktu aku pulang ke rumah untuk pertama kalinya setelah sekian lama dan bertemu Nami untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun, dia masih sama seperti biasanya... tapi... sejak terakhir kali aku melihatnya, tubuhnya jadi lebih feminin. Apa yang kupikirkan?! Nami itu yang kupacari!! Begitu aku mulai memikirkannya, aku tak bisa berhenti, dan aku tak bisa mengendalikan perasaanku.