Tubuhku bagaikan papan tulis. Semuanya bermula ketika aku memarahi seorang murid di kelas. Ia sangat sombong dan membenciku. Suatu hari, para murid memanggilku ke ruangan mereka, tempat aku diperkosa. Ia tak hanya memperkosaku, tetapi juga "mencoret-coret" tubuhku seolah-olah itu papan tulis... Ini terjadi setiap hari, selama dan setelah sekolah, dan perlahan-lahan aku mulai tersadar akan kenikmatan dinodai.