Ini catatan pengakuanku. Aku mendekati salah satu muridku. Aku menyerah pada keinginanku. Saya tidak dapat menahan godaan dari murid saya, Ruka, yang tidak mengenakan bra. Itu bukan salah Ruka. Dia masih anak-anak. Semua kesalahan ada pada saya. Tak peduli seberapa besar dia memperlihatkan rasa sayang kepadaku, tak peduli seberapa besar dia menggunakan pesona kewanitaannya untuk merayuku, aku harus menolaknya. Dia menemukan dirinya dalam posisi di mana dia harus memarahi muridnya yang membuka seragam pelautnya dan memohon untuk menyentuh payudaranya yang muda dan matang. Aku benar-benar menyentuh lekuk tubuhnya, menikmati kelembutannya, menempelkan bibirku pada bibirnya, menerima lidahnya yang menyerbu, dan akhirnya menjalin alat kelamin kami, melahap dan melanggar tubuh muridku yang masih muda itu lagi dan lagi.